NAMA ALLAH " AL-GHOFFAR"
Al-Ghaffar artinya Maha Pengampun. Kata ini termasuk ke
dalam salah satu dari 99 Asmaul Husna atau nama-nama indah dan agung Allah yang
tercermin dari sifat-Nya..Al-Ghaffar menurut bahasa berasal dari kata ghafara
yang artinya menutup. Dengan demikian, Al Ghaffar dimaknai Allah menutup
dosa-dosa hamba-Nya karena kemurahan dan anugerah-Nya.
Oleh karenanya, kita sebagai manusia sekaligus hamba
Allah jangan pernah berputus asa atas ampunan-Nya. Dalam hidup, banyak orang
yang menghakimi diri sendiri bahwa dosanya tidak dapat diampuni oleh Tuhan
saking besarnya, padahal hal ini tidak baik karena mengingkari besarnya
pengampunan Allah.
Firman Allah SWT :
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang
malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari
rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya
Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Qs. Az-Zumar: 53)
QS Thaha Ayat 82
وَاِنِّيْ لَغَفَّارٌ لِّمَنْ تَابَ وَاٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا ثُمَّ اهْتَدٰى
Sesungguhnya
Aku Maha Pengampun bagi yang bertobat, beriman, dan berbuat kebajikan, kemudian
tetap dalam petunjuk.
Menurut al-Hafiz al-Khattābi dalam kitab Sya'nu ad-Du'a',
bila terdapat dua asma Allah yang disebutkan dalam bentuk yang berbeda, tetapi
berasal dari akar kata yang sama, tiap-tiap dari keduanya punya faedah yang
baru, tidak sekadar pengulangan. Lantas, apa perbedaan Al-Ghafūr dan Al-Ghaffār
? Al-Ghafur menunjukkan makna Zat yang Banyak Mengampuni. Maksudnya, Allah
SWT tidak hanya mengampuni satu dosa, melainkan banyak sekali dosa yang
diampuni oleh-Nya. Al-Ghaffār menunjukan makna Zat yang Mengampuni
Berkali-Kali. Contohnya, ada seseorang yang melakukan dosa berupa meninggalkan
puasa tanpa uzur, kemudian ia bertaubat dan mendapat ampunan dari Allah SWT.
Pada kesempatan yang lain, ia melakoni dosa yang sama, lalu kembali bertaubat
dan lagi-lagi Allah SWT memberikannya ampunan.
Allah SWT ialah Zat yang Maha Mengampuni. Tidak ada dosa
yang tidak berpeluang diampuni kecuali dosa syirik. Meski demikian, bukan
berarti kita boleh melakukan dosa semau kita karena merasa percaya diri bahwa
dosa tersebut pasti diampuni. Kita tetap
sebisa mungkin menjauh dari dosa.
Allah selalu memberikan ampunan sepaket dengan tuntunan
dan kasih sayang agar manusia mengetahui kemana harus kembali ketika ia
mengulang kekhilafan yang sama lagi. Allah, Huwa al-Ghafur ar-Rahim—Dialah
yang Maha Mengampuni dosa-dosa kita, Dia juga yang paling menyayangi manusia
melebihi apapun. Sebanyak apapun dosa dan kekhilafan kita, semoga selalu
dikuatkan untuk bersegera memohon ampunan-Nya
Meneladani nama Allah Al-Ghaffar
1. Mampu memaafkan kesalahan orang lain
Memaafkan orang lain merupakan salah satu sifat muslim yang terpuji. Sebagai makhluk yang tidak sempurna, manusia kerap kali berbuat khilaf. Apabila seseorang yang khilaf memiliki kemauan untuk meminta maaf dan bertaubat, maka dianjurkan untuk memaafkan.
2.
Menutupi kesalahan orang
lain
Menutup aib orang lain dapat menyelamatkan kita dari petaka dan dosa. Membuka
aib orang lain rentan menjerumuskan lisan pada dosa ghibah. Menggunjing orang
lain ibarat memakan bangkai saudara sendiri. Membicarakan perbuatan yang
tercela dan tidak terpuji.
3. Menceritakan kelebihan orang lain
ta Tak ada gading yang tak retak. Tak ada manusia yang sempurna. Setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangan. Fokuslah untuk lebih banyak melihat kebaikan yang ada pada orang lain, dibanding kekurangannya. Selain menjadi motifasi untuk menambah kebaikan diri kita, juga agar diri kita terlatih untuk rendah hati, tidak jumawa merasa diri lebih dibanding yang lainDe
Demikian. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar