Total Tayangan Halaman

HIDUP ITU SIMPEL

 

        Sesungguhnya manusia diciptakan Allah dari jenis laki-laki dan perempuan, dijadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal satu sama lain. Kemuliaa manusia bukan diukur dari seberapa banyak harta yang dimiliki, ketampanan, kecantikan, atau jabatan yang di sandang. Kemuliaan tertinggi terletak pada seberapa tingkat ketaqwaan kepada Allah Swt. Demikian kurang lebih salah satu pesan yang terdapat di dalam Alqur’an Surat Al-Hujurat ayat 13.

         Manusia adalah makhluk Allah yang diciptakan  dalam bentuk yang sempurna. Begitulah Alqur’an surat Attiin ayat keempat menginformasikan. Kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk Allah yang lain bisa dilihat dari potensi akal yang dimiliki manusia untuk berfikir guna membangun peradaban manusia yang harmonis dan dinamis agar mencapai kebahagiaan hakiki, hasanah fid dunia dan hasanal fil aakhirah. Allah juga membekali manusia dengan nafsu yang memberikan penyemangat agar hidup lebih berwarna. Akal dan nafsu yang dimiliki manusia saling menonjolkan potensinya untuk menjadi yang terdepan dan mengalahkan satu sama lain yang menentukan karakter manusia dalam berinteraksi sosial . Jika potensi  akal lebih dominan, maka manusia bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Namun jika potens i nafsu yang lebih kuat, maka derajat manusia lebih rendah daripada hewan. Agar manusia selalu berada dalam kebenaran yang hakiki, maka Allah Swt membekali hidup manusia dengan buku pedoman “way of life” yaitu kitab suci Alqur’an

          Allah Swt berfirman : “Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahanam) kebanyakan dari jin dan manusia. Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakan untuk memahami ( ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakan untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah) , dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar ( ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang- orang yang lalai.” (Q.S Al-A’raf : 179)

        Saat berinteraksi sosial dengan orang lain sebenarnya kita diajarkan untuk saling mengenal karakter satu sama lain dengan mengedepankan sisi persamaaan agar hidup lebih harmonis dan pertemanan lebih langgeng. Interaksi sosial dalam bentuk pertemanan akan lebih awet manakala tidak diiringi dengan motif kepentingan sesaat yang bersifat duniawi.Contohnya pertemanan hanya berlandaskan kepentingan dan saling memanfaatkan. Saat asas kemanfaatan sudah tidak ada maka pertemanan akan segera berakhir. Begitu juga jika pertemanan hanya berdasarkan asas kesenangan seperti memiliki hoby yang sama. Pertemanan akan lebih lama manakala dilandasi karena Allah Swt  dengan saling memotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik .

            Setiap manusia memiliki kekurangan dan kekhilafan. Prinsip ini harus dipegang setiap orang dalam pertemanan. . Jika pertemanan dilandasi karena Allah, maka kekurangan tersebut merupakan ladang amal untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Jika ada kesalahan dan perselisihan dalam pergaulan ada pintu saling memaafkan. Satu hal yang terpenting dalam pertemanan yaitu jangan merasa diri lebih baik dan lebih mulia dari yang lainnya sehingga menimbulkan kesombongan dan cenderung merendahkan orang lain. Kemuliaan di mata Allah diukur dari tingkat ketaqwaan kepada-Nya. Hidup itu simpel,kan.

Jakarta, 22 Januari 2021

Saepul Rochman

GPAI KKGA Kec.Jatinegara 

(Alumni belajar menulis angkatan 9 di bawah bimbingan Ustadz Drs. H. Ahmad Yani) 



Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut

Pengikut

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Arsip Blog

POSTING TERBARU

MOTIVASI HIDUP

  • HIDUP LEBIH BERMAKNA JIKA BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN.
  • BAHAGIA DENGAN MEMBUAT ORANG LAIN BAHAGIA
  • LURUSKAN NIAT AGAR KEBERKAHAN BISA DIDAPAT

HALAMAN

SALAM TA'ZHIM

Terima kasih telah berkunjung ke blog kami. Semoga memberikan manfaat dan menjadi ladang amal ibadah buat semua.